Ahda Imran, wartawan budaya H.U Pikiran Rakyat pernah menulis ulasan berikut mengenai karya Agus Zimo,
"Agus Zimo yang hadir dengan dua karyanya, "Pesta Bebegig" dan "DPR 2005", yang sebelumnya pernah dipamerkan di Galeri Taman Budaya Jawa Barat akhir tahun 2005 yang lalu. Dalam kedua karyanya tersebut ia menghadirkan realitas sosial-politik yang masif dan riuh rendah. Jika kanvas Uun senantiasa erat dengan suasana pencekaman perempuan dalam dominasi patriakat, dalam kanvas Agus Zimo pencekaman itu digiring ke wilayah tematik yang langsung merujuk pada fakta-fakta konkret dalam fenomena sosial-politik Indonesia hari ini. Tanpa tedeng-aling kanvas Agus Zimo penuh dengan perangai-perangai manusia yang mengerikan, yang sayup-sayup membawa ingatan kita pada suasana dalam etsa-etsa Tisna Sanjaya.
Sebutlah "Pesta Bebegig", yang penuh dengan sosok dan peristiwa ganjil dalam dunia manusia Indonesia. Ia pun tanpa sungkan meminjam ikon-ikon dan mitos, seperti perahu Sangkuriang yang terbang melayang di atas Gunung Tangkubanparahu dalam suasana visual yang terasa demikian imajis-surealis. Jika Uun menegaskan pencekaman itu dengan olahan warna yang terasa muram, sebaliknya Agus Zimo menghadirkan seluruh adegan di atas kanvasnya itu dalam warna yang terang, seolah-olah ia hendak menjelaskan bahwa betapa seluruh kenyataan tragis itu sudah demikian telanjangnya di depan mata kita. "
Silakan klik link dibawah ini untuk beberapa ulasan singkat di media massa mengenai karya Agus Zimo...
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/012006/21/khazanah/lain2.htm
http://biennale.cp-artspace.com/2005/featured_rumah_proses.html (sebagai bagian dari Rumah Proses-Bandung)
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1105/19/khazanah/kronikbudaya.htm (release acara pameran "Aku Orang Indonesia" di Taman Budaya Jawa Barat.
Friday, February 16, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment